Rabu, 28 September 2011

KALIMAT EFEKTIF I - 5


KALIMAT EFEKTIF I

Ciri – ciri kalimat efektif
1.     Minimal ada subjek (S) dan predikat (P). Oleh karena itu, sebaiknya kalimat yang kita buat harus memperhatikan hal – hal berikut:

a.      Subjek tidak boleh diawali dengan preposisi
·   Kepada hadirin dipersilahkan meninggalkan ruangan ini ( tidak efektif )
Hadirin dipersilahkan meninggalkan ruangan ini ( efektif )
·   Semua hadirin mempertanyakan tentang ketidakhadiran ketua umum ( tidak efektif )
Hadirin mempertanyakan tentang ketidakhadiran ketua umum ( efektif )
·   Dengan kejadian teror yang terjadi pada akhir – akhir ini, maka kita harus bersikap waspada ( tidak efektif )
Kejadian teror bom akhir – akhir ini, harus kita waspadai ( efektif )
·   Pada setiap perpustakaan harus diadakan penyediaan buku katalog ( tidak efektif )
Setiap perpustakaan, harus menyediakan katalog ( efektif )
·   Agar memperoleh pendapatan yang lebih, kebanyakan orang meluangkan waktunya untuk bekerja sampingan ( tidak efektif )
Orang banyak memanfaatkan waktunya untuk bekerja sampingan agar mendapatkan penghasilan lebih ( efektif )
·   Dengan pendidikan formal, pemerintah mengharapan terbentuknya manusia yang demokrasi ( tidak efektif )
Pendidikan formal, diharapkan dapat membentuk manusia yang demokrasi ( efektif )

b.      Antara subjek dan predikat jangan disisipi kata yang
·   Gadis yang cantik itu banyak disukai oleh pria ( tidak efektif )
Gadis cantik itu banyak disukai pria ( efektif )
·   Pria yang tampan ( tidak efektif )
Pria tampan ( efektif )
·   Ia yang mengerjakan tugas itu ( tidak efektif )
Ia mengerjakan tugas itu ( efektif )
·   Dia yang membaca koran tadi pagi ( tidak efektif )
Dia membaca koran tadi pagi ( efektif )
·   Kakakku yang manis ( tidak efektif )
Kakakku manis ( efektif )
2.     Semua kata yang digunakan baku
·         Sebelum mengerjakan sesuatu, harus memiliki ijin terlebih dahulu ( tidak efektif )
Mengerjakan sesuatu harus memiliki izin ( efektif )
·         Adikku lahir pada bulan pebruari ( tidak efektif )
Adikku lahir pada bulan februari ( efektif )
·         Motip pembunuhan itu karena kesal ( tidak efektif )
Motif pembunuhan itu karena kesal ( efektif )
·         Kelebihan gizi dapat menimbulkan resiko obesitas ( tidak efektif )
Kelebihan gizi dapat menimbulkan risiko obesitas ( efektif )
·         Kain sutra itu sangat mahal ( tidak efektif )
Kain sutera itu mahal ( efektif )

3.     Hemat dalam penggunaan kata
·         Mobil itu saling berpapasan ( tidak efektif )
Mobil itu berpapasan ( efektif )
·         Permukiman kumuh di bantaran sungai itu salah satu penambah semrawutnya kota itu ( tidak afektif )
Permukiman kumuh itu menambah semrawutnya kota itu ( efektif )
·         Di zaman sekarang ini sistem perbudakan itu sesungguhnya sudah punah ( tidak efektif )
Perbudakan pada zaman sekarang sudah punah ( efektif )
·         Perkembangan ilmu dan teknologi sekarang ini semakin pesat saja ( tidak efektif )
Perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat ( efektif )
·         Penjelasan dari polisi sampai saat ini belum bisa meredakan massa ( tidak efektif )
Penjelasan polisi belum dapat meredakan massa ( efektif )

4.     Logis dan masuk akal
·         Petugas keamanan itu  ditentang oleh kelompok antikekerasan ( tidak efektif )
Kelompok antikekerasan menentang tindakan petugas keamanan (efektif)
·         Bangunan yang berada di sebrang jalan itu masih semipermanen ( tidak efektif )
Bangunannya masih semipermanen ( efektif )
·         Akibat adanya tindak kekerasan pada akhir – akhir ini, akibatnya para siswa mengadakan aksi turun ke jalan ( tidak efektif )
Aktifitas para siswa akhir – akhir ini adalah mengadakan aksi turun ke jalan untuk menentang tindak kekerasan ( efektif )
·         Pelaku pembunuhan massal itu telah diamankan oleh aparat kepolisiaan
( tidak efektif )
 Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan massal itu ( efektif )
·         Massa yang sedang berdemo itu sengaja dibubrakan secara paksa oleh polisi ( tidak efektif )
Polisi membubarpaksakan massa yang tengah berdemo ( efektif )

5.     Pararelisme
·         Berung – burung itu sedang berlatih berkicau dan pengepakkan sayapnya ( tidak efektif )
Burung – burung itu sedang berlatih berkicau dan mengepakkan sayapnya ( efektif )
·         Pekerjaan saya sehari – hari adalah memasak dan pencucian baju ( tidak efektif )
Pekerjaan saya sehari – hari adalah memasak dan mencuci baju ( efektif  )
·         Ani ingin sekali adanya usaha untuk perubahan nasibnya ( tidak efektif )
Ani ingin sekali adanya usaha untuk merubah nasibnya ( efektif )
·         Hobi saya yaitu menyanyi dan pelukisan pemandangan ( tidak efektif )
Hobi saya yaitu menyanyi dan melukis pemandangan ( efektif )
·         Polisi berhasil pengungkapan kasus korupsi ( tidak efektif )
Polisi berhasil mengungkap kasus korupsi ( efektif )

Minggu, 18 September 2011

bentuk karangan


BENTUK KARANGAN

A.    Eksposisi
Cara Membuat Ongol – Ongol
Bahan :
·         175 gram gula merah
·         75 gram gula pasir
·         150 gram tepung hunkue
·         50 gram nangka, potong sesuai selera
·         700 ml air
·         3 lembar daun pandan
·         ½ sdt garam
Taburan :
·         250 gram kelapa muda, kupas, dan parut kasar
·         ½ sdt garam
·         1 lembar daun pandan
Cara Membuat :
·         Campur gula merah, gula pasir, air, dan daun pandan. Rebus sehingga gula larut, lalu saring.
·         Campur tepung hunkue, garam, dan nangka. Tuangkan cairan gula kedalamnya, masak sambil terus di aduk hingga kental dan matang. Angkat, kemudian tuang adonan ke loyang. Dinginkan, dan potong sesuai selera.
·         Taburan, kukus kelapa muda, garam, dan daun pandan selama 5 menit, angkat.
·         Tabur kelapa parut sehingga ongol – ongol tertutup rapat.
·         Sajikan.


B.     Argumentasi
NKKBS ialah singkatan dari Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Di dalam NKKBS, terkandung anjuran kepada setiap keluarga agar menciptakan keluarga kecil demi terwujudnya keluarga bahagia dan sejahtera. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat indonesia, laju pertumbuhan penduduk diharapkan 0 % saja. Dengan kata lain, setiap bayi yang lahir menggantikan setiap orang tua yang meninggal. Jadi, jumlah anak yang ideal dalam setiap keluarga adalah dua orang. Kalau anak yang datang menggantikan orang tua itu berjumlah tiga orang atau lebih, laju perrtumbuhan penduduk berlebih. Oleh sebab itu, terjadilah ledakan pertambahan jumlah penduduk.
Menurut seorang dokter ahli kebidanan, wanita dapat hamil sejak usia 12 tahun sampai 45 tahun atau 50 tahun. Kehamilan yang terjadi pada masa reproduksi ( subur ) di bawah 20 tahun dan di atas 30 tahun menimbulkan risiko kematian yang tinggi. Angka kematian sangat tinggi pada ibu yang melahirkan ketika ia berumur kurang dari 20 tahun dan juga pada ibu yang berusia lebih dari 30 tahun.

C.    Deskripsi
Ketika ku melihatr puncak – puncak gunung yang hijau menambah indahnya pemandangan. Air jernih tidak bergelombang seperti kaca besar mengilap disinari matahari. Di tepi danau, pandangan ku tertuju pada pohon – pohon dan bunga – bungaan yang beraneka warna.
Perahu – perahu kecil hilir mudik didayung oleh anak – anak. Tampaknya mereka sudah mahir dan terampil dalam mengayuh dayungnya sehingga dalam sekejap mereka sudah meluncur ke tengah. Begitu indah pemandangan yang sedang ku saksikan, sungguh kenikmatan yang sempurna


D.    Persuasi
Hutan merupakan tempat berlangsungnya kehidupan bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakn salah satu paru – paru dunia yang masih memiliki hutan yang masih hijau dan segar. Apabila semakin banyak pohon – pohon yang kita tanam bumi kita akan semakin terjaga dari kerusakan. Tetapi kebanyakan manusia ingin memperkaya dirinya sendiri dengan melakukan penebangan pohon secara besar – besaran dan bersifat illegal. Sehinggan hal ini akan menyebabkan banyak bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan global worning yang saat ini menjadi masalah utama yang dihadapi oleh manusia di muka bumi ini.
Meningat banyak sekali kerusakan yang ditimbulkan dari penebangan pohon secara illegal. Mari, kita rawat dan lestarikan hutan yang ada di sekeliling kita dengan cara menanam pohon sebanyak – banyaknya.

E.     Narasi
Pagi – pagi sekali aku sudah harus terbangun dari mimpi – mimpi yang menemaniku selama tidur. Sejak itu aku langsung memulai kegiatan rutin yaitu membersihakan tempat tidur, kemudian membersihkan seisi rumah sebelum berangkat ke sekolah. Setelah semuanya beres aku bergegas untuk mandi serta bersiap – siap untuk berangkat ke sekolah. Karena jarak rumahku dengan sekolah tidak terlalu jauh, jadi aku selalu menggunakan sepeda untuk kendaraan yang akan mengantarkanku sampai ke sekolah.
Suasana di sekolah begitu ramai, dan tak terasa bel pulang pun sudah berbunyi. Aku hendak pulang kerumah. Sesudanya dirumah aku segera mengerjakan tugas yang diberikan ibu guru, setelah selesai aku ikut bermain dengan teman – teman sebayaku untuk menghilangkan kejenuhan sejenak. Tak terasa matahari pun sudah kembali ketempat peraduannya itu menandakan aku sudah harus pulang.

Rabu, 14 September 2011

SEMANTIK


SEMANTIK
A.    Jenis Makna
a.      Makna Lesikal
·         Advokat adalah ahli hukum yang bertindak sebagai pembela perkara dalam sidang atau pengacara.
·         Belasungkawa adalah ucapan / sikap ikut berduka atas kesedihan orang lain.
·         Cuaca adalah suasana / keadaan udara, suhu, cahaya matahari di sekitar.
·         Danau adalah suatu tempat berkumpulnya air yang cukup luas yang tidak ada hubungannya dengan saluran ke laut.
·         Embriologi adalah ilmu yang mempelajari pertumbuhan anak pada awal / dini sampai dengan lahir.

b.      Makna Gramatikal
                                                              i.      Pengimbuhan
·         Teratur, aturan, pengaturan, peraturan, keteraturan.
                                                            ii.      Pengulanagan
·         Sambung – menyambung, tolong – menolong, bahu – membahu, tarik – menarik, surat – menyurat.
                                                          iii.      Di tempatkan dalam fase klausa
·         Ayah baru saja tiba di Bandung.
·         Besok pagi saya akan pergi ke Solo.
·         Ibu baru saja pulang dari Pasar.
·         Adik akan pergi ke sekolah.
·         Hari ini Anita akan pergi ke Jakarta.

                                                          iv.      Intonasi
·         Bapak puasa?
·         Adik belajar.
·         Berhenti!
·         Sedang apa sekarang?
·         Lari!

c.       Makna Denotasi
·         Ibu sedang memasak di dapur.
·         Ayah sedang membaca koran.
·         Adik sedang menonton televisi.
·         Mira sedang mengerjakan tugas Kimia.
·         Loly sedang mencuci pakaian.

d.      Makan Konotasi
·         Ibu naik darah ketika melihat ayah sudah jarang pulang.
·         Kasus Antasari Azhar sudah di bawa ke meja hijau.
·         Perusahaan itu sedang mengalami gulung tikar.
·         Warga membabi buta dan merusakan bangunan – bangunan yang di anggap sebagai tempat maksiat.
·         Mira anak yang tinggi hati oleh karena itu dia dijauhi teman – temannya.

B.     Perubahan Makna
a.      Amelioratif
·         Kodrat = takdir
·         Ditangkap = diamankan
·         Toilet = jamban
·         Gelandangan = pengemis
·         Laki – laki = pria

b.      Peyoratif
·         Germo
·         Diciduk
·         Berandalan
·         Penggerebegan
·         Penindasan

c.       Meluas
·         Adik, putra, putri, paman, bibi, nenek, kakek.
d.      Menyempit
·         Ulama, insinyur, dokter, ustadz, bigsu, pendeta.

e.       Asosiasi
·         Merapuhkan
·         Menyayat
·         Meluluhkan
·         Merobek

f.       Sinestesia
·         Matanya sangat bercahaya.
·         Penciumannya sangat tajam.
·         Tutur katanya sangat lembut.
·         Wajahnya terlihat pucat sekali.
·         Suaranya indah sekali.

C.    Hubungan Makna dengan Bentuk
a.      Sinonim
                                           I.            Sinonim persis
·         Abadi = kekal ; beleter = cerewet
·         Bakal = calon ; antik = kuno
·         Antek = kaki tangan ; ambruk = roboh
·         Hibah = pemberian
·         Arif = bijaksana

                                        II.            Sinonim mirip
·         Meninggal, wafat, gugur, mati.
·         Area, kawasan, wilayah, daerah.
·         Basmi, tumpas, berantas, memusnahkan, hancurkan.
·         Firasat, isyarat, tanda – tanda, gelagat, pertanda.
·         Gelisah, susah, panik, sendih, gunda, tidak bisa tenang.
·         Fantasi, khayalan, angan – angan, gambaran tidak nyata.

b.      Antonim
·         Datang x pergi ; kuat x lemah
·         Tinggi x rendah ; luas x sempit
·         Halus x kasar ; banyak x sedikit
·         Jauh x dekat ; hidup x mati
·         Panjang x pendek ; atas x bawah

c.       Homonim
·         Siaran ( mencari sesuatu ) = siaran ( menyampaikan informasi di radio )
·         Budak ( anak kecil ) = budak ( seseorang yang di jadikan sebagai pembantu )
·         Buta ( mahluk yang menyeramkan ) = buta ( tidak bisa melihat )
·         Boros ( bumbu masak ) = boros ( tidak bisa menghemat pengeluaran )

d.      Homograf
·         Sedan ( sedih ) = sedan ( mobil )
·         Apel ( berkunjung ) = apel ( buah – buahan)
·         Beri ( pengasihkan sesuatu ) = beri ( nama penyakit )
·         Memerah ( susu ) = memerah ( kondisi wajah )

e.       Homofon
·         Sanksi = sangsi
·         Rock = rok

f.       Hiponim
a)      Superordinat
·         Ikan ; buah – buahan ; sayuran; mamalia.

b)     Kohiponimi
·         Bandeng, mujair, kakap, bawal, tongkol.
·         Kol, wortel, kentang, sosin, bayam.
·         Apel, jeruk, semangka, melon, nanas, durian, dukuh, lengkeng.
·         Sapi, kerbau, kambing, kucing.

g.      Polisemi
·         seni ( tari, musik, sastra, lukis, pahat )
·         air ( mata, seni, terjun )
·         buah ( tangan, bibir, dada, hati )